>>
bukankah kita pernah
berdiri pada sajadah yang sama
mendahaga harap di hening malam
mengiris hari berbumbu peluh menyatu
memupuk benih yang kita tanam
membelainya dengan aksara tua
agar asa itu melingkar pada peluk
kala dia melangit jingga
atau berawan sorban bahkan
menjadi matahari sekalipun
maka, duhai kau yang menyaku kalbu
buncahkanlah rasa
rasa seiya sekata di syair sujud mahligai serupa
dan jangan pernah
kau buat puisi bantahan
ketika kau berada pada bait bait yang sama
___________
tano heri dwi
Total Tayangan Halaman
Rabu, 16 Februari 2011
Minggu, 13 Februari 2011
Tumaninah cinta
>>
kepada segulana malam
ku bertanya : tentang dinginnya rembulan
yang kemarin
mengecup mesra di pangkuan
masih adakah kehangatan buncahi jiwa?
kala kau hilang bersama sebintang kecewa
dan lalu
kepada setangkai awan
yang ku titipkan sekebun kasih sayang
ku katakan padanya :
" pergilah kearah timur searah kiblat duhai rembulan "
telah ku tunggu kau di mahligai sujud
bersama sesajadah tekad untuk menasbihkan
keagunganNya di selingkar tumaninah cinta
____________
12 februari 2011
kepada segulana malam
ku bertanya : tentang dinginnya rembulan
yang kemarin
mengecup mesra di pangkuan
masih adakah kehangatan buncahi jiwa?
kala kau hilang bersama sebintang kecewa
dan lalu
kepada setangkai awan
yang ku titipkan sekebun kasih sayang
ku katakan padanya :
" pergilah kearah timur searah kiblat duhai rembulan "
telah ku tunggu kau di mahligai sujud
bersama sesajadah tekad untuk menasbihkan
keagunganNya di selingkar tumaninah cinta
____________
12 februari 2011
Senin, 07 Februari 2011
hidangan cinta
>>
ku santap sekerat rindu
yang terhidang pada meja kasmaran
sup syair yang kau buat
dengan bumbu bumbu imaji
gugah selera sajak lapar ku
denting alunan sendok beradu garfu
tak ubahnya pagelaran sastra cinta
yang kita mainkan di panggung tanpa rinai malam itu
walau hanya dengan sependar lentera
ku eja puisi ciptaku, tentang sebait kasih sayang untukmu
dan kitapun terus melanjutkannya
pada hidangan hidangan yang membuat kita bertahak
_____________
07 februari 2011
ku santap sekerat rindu
yang terhidang pada meja kasmaran
sup syair yang kau buat
dengan bumbu bumbu imaji
gugah selera sajak lapar ku
denting alunan sendok beradu garfu
tak ubahnya pagelaran sastra cinta
yang kita mainkan di panggung tanpa rinai malam itu
walau hanya dengan sependar lentera
ku eja puisi ciptaku, tentang sebait kasih sayang untukmu
dan kitapun terus melanjutkannya
pada hidangan hidangan yang membuat kita bertahak
_____________
07 februari 2011
Selasa, 01 Februari 2011
pijar kejora
bait malam yang bersyair
masih mempuisikan tentangmu
kau bagai bintang satu yang indah di juta nya
kejoramu memijar di relung hati
sama persis ketika aku menyandiwara mimpi
syahdu nian tentang indah sinaran rindu
rindu...
yang pernah kita kenakan
seperti kita mengenakan sekembar cincin
sebagai tanda pijar kejora pada mahligai cinta
_____________
01 februari 2011
masih mempuisikan tentangmu
kau bagai bintang satu yang indah di juta nya
kejoramu memijar di relung hati
sama persis ketika aku menyandiwara mimpi
syahdu nian tentang indah sinaran rindu
rindu...
yang pernah kita kenakan
seperti kita mengenakan sekembar cincin
sebagai tanda pijar kejora pada mahligai cinta
_____________
01 februari 2011
Selasa, 25 Januari 2011
hilang pada mimpi
>>
hanya pada lamunan tanpa jeda
di saat gebu hasrat menggelora
ketika lelapku membumbung
di gugus bintang
menari di awan tanpa bimbang
rembulan pada ragamu gemulai menembang
kitapun larut pada senandung kunang kunang
aku dan kau,.. rembulan
indah memeluk mesra, tanpa batas helai itu
geliat erat membahana
melangkah ke puncak asmara beku
dan,...
ada garis melengkung ke atas di bibirmu
serupa senyum pada lembut sapa
ketika ku sentuh dengan ucap nan menikmat
masih inginkah kau mimpi
menggelinjang rindu walau hanya sedetik waktu
______________
04 november 2010
hanya pada lamunan tanpa jeda
di saat gebu hasrat menggelora
ketika lelapku membumbung
di gugus bintang
menari di awan tanpa bimbang
rembulan pada ragamu gemulai menembang
kitapun larut pada senandung kunang kunang
aku dan kau,.. rembulan
indah memeluk mesra, tanpa batas helai itu
geliat erat membahana
melangkah ke puncak asmara beku
dan,...
ada garis melengkung ke atas di bibirmu
serupa senyum pada lembut sapa
ketika ku sentuh dengan ucap nan menikmat
masih inginkah kau mimpi
menggelinjang rindu walau hanya sedetik waktu
______________
04 november 2010
pada lesung mu
>>
Biar ku petik saja rembulan itu
yang mencahayakan purnama
agar kau tahu dialah wakil hatiku
di saat aku tak mampu lagi palingi mu
derai hitam rambutmu
jatuh di bahu dulu
memantulkan kemilau rindu
membuat getar pada pembuluh pembuluhku
juga kini izinkan aku menyusupi
di jeda helaan nafas mu
yang hembuskan aroma harumnya tulus
pada kasih membahana jiwa
Dan pada lesungmu ku titip rindu
_______________
25 november 2010
Biar ku petik saja rembulan itu
yang mencahayakan purnama
agar kau tahu dialah wakil hatiku
di saat aku tak mampu lagi palingi mu
derai hitam rambutmu
jatuh di bahu dulu
memantulkan kemilau rindu
membuat getar pada pembuluh pembuluhku
juga kini izinkan aku menyusupi
di jeda helaan nafas mu
yang hembuskan aroma harumnya tulus
pada kasih membahana jiwa
Dan pada lesungmu ku titip rindu
_______________
25 november 2010
menuak madu di bulan
>>
Duhai...
kau yang bermata rembulan
berlesung serupa lengkung pada gurun
dekaplah kehangatan kasih
yang kini semayami kalbu
Lepaskan kelammu, sebab kau tak sepantas
hujan nan merintik di pelangi masamu
tampak sebaris indah tanaman tertata apik
bak daun putri malu menghitam
Pada mulutmu berbibir rekah
mengalun nada merdu berucap syahdu
ada santun pada laku
hingga siapa yang tak inginkan mu
maka,..
menepilah pada hati nan menanti
jika kau ingin terbanglah bersama ku
menuak madu di bulan
bercengkram pada menyatunya selendang
dan...
biarlah aku yang mabuk kepayang
duhai kau pujaan.
______________
29 november 2010
Duhai...
kau yang bermata rembulan
berlesung serupa lengkung pada gurun
dekaplah kehangatan kasih
yang kini semayami kalbu
Lepaskan kelammu, sebab kau tak sepantas
hujan nan merintik di pelangi masamu
tampak sebaris indah tanaman tertata apik
bak daun putri malu menghitam
Pada mulutmu berbibir rekah
mengalun nada merdu berucap syahdu
ada santun pada laku
hingga siapa yang tak inginkan mu
maka,..
menepilah pada hati nan menanti
jika kau ingin terbanglah bersama ku
menuak madu di bulan
bercengkram pada menyatunya selendang
dan...
biarlah aku yang mabuk kepayang
duhai kau pujaan.
______________
29 november 2010
Langganan:
Postingan (Atom)