>>
bukankah kita pernah
berdiri pada sajadah yang sama
mendahaga harap di hening malam
mengiris hari berbumbu peluh menyatu
memupuk benih yang kita tanam
membelainya dengan aksara tua
agar asa itu melingkar pada peluk
kala dia melangit jingga
atau berawan sorban bahkan
menjadi matahari sekalipun
maka, duhai kau yang menyaku kalbu
buncahkanlah rasa
rasa seiya sekata di syair sujud mahligai serupa
dan jangan pernah
kau buat puisi bantahan
ketika kau berada pada bait bait yang sama
___________
enggak membantah koq bro..*
BalasHapus